Beberapa bangunan berdiri di atas tanah seluas sekitar 62 hektare, di Zhoushi Road, Shiyan, Baoan, Kota Shenzhen, Cina. Warga di sana menyebut lokasi tersebut sebagai Fenda Hi-Tech Park, yang merupakan pabrik loudspeaker atau speaker merek Fenda.
Ke tempat itulah sebanyak 80 orang peserta 'Fenda Trip Insentif ke Hongkong, Shenzhen dan Macau' datang, Selasa (5/11/2013) siang lalu. Mayoritas peserta trip alias tur adalah para pemilik toko komputer penjual atau dealer Speaker Fenda dari 33 kota di Indonesia.
Mereka terbang dari Jakarta, Senin (4/11/2013) sekitar pukul 00.50 WIB, dan mendarat di bandara Hong Kong, Senin sekitar pukul 07.25 waktu setempat atau pukul 06.25 WIB. Sebelum ke Shenzhen, para peserta tur menghabiskan waktu mengunjungi beberapa objek wisata di Hongkong, kemudian menginap di Hotel Grand Skylight Guanlan, Hong Kong.
Selasa pagi, rombongan naik dua bus wisata meninggalkan hotel, menuju ke Fenda Hi-Tech Park. Di sini, mereka ditemui Cloz Li, Sales Supervisor Brand Divison F&D Fenda atau Fenda Technology Co Ltd, dan Alvin-Zhoun, Senior Sales Manager F&D Fenda.
Para peserta tur pun diajak berkeliling dan melihat-lihat isi pabrik maupun proses kerja di pabrik modern yang beroperasi sejak 1993, yang memiliki sekitar 3.000 orang karyawan dan memperjakan beberapa robot tersebut. Mereka juga diajak melihat show room yang memajang produk-produk pabrik Fenda.
Sebagian besar peserta trip kaget sekaligus takjub ketika mengetahui bahwa Fenda Hi-Tech Park ternyata tak hanya membuat super woofer speaker untuk komputer. Di sana diproduksi juga berbagai merek speaker lain, yang di Indonesia dikenal sebagai speaker mahal dan berkualitas tinggi buatan Amerika Serikat (AS) seperti Speaker JBL. Juga, merek terkenal lain semisal Harman/Kardon dan Altec Lansing serta Polk.
Merek yang disebut terakhir itu, yaitu Polk, selama ini diketahui para penggemar audio sebagai speaker produk perusahaan di AS, dan tidak beredar di Indonesia. Speaker Polk dan merek- merek lain, disaksikan para peserta tur dalam gudang atau ruang penyimpanan Fenda Hi-Tech Park, yang merupakan salah satu pabrik terbesar pembuat speaker kelas dunia.
Tak heran bila keberadaan merek-merek top, yang ternyata dibuat di Fenda Hi-Tech Park, ini mengundang kekagetan dan kekaguman para peserta tur. "Benar-benar hebat. Pemilik merek terkenal pun ternyata pesan pembuatan barang ke Fenda," puji Prajitno, seorang peserta 'Fenda Trip Insentif ke Hongkong, Shenzhen dan Macau' yang berasal dari Kota Kediri, Jawa Timur, yang sehari-hari mengelola Toko Terra Komputer.
Adapun bagi Salvatore Edy Setyawan, fakta bahwa pabrik Fenda memproduksi pula berbagai speaker merek lain nan terkenal, bukan pengetahuan baru. Sebab, bos Erijaya Karsamitra, distributor tunggal Fenda, ini sebelumnya pun pernah datang ke Fenda Hi-Tech Park.
Fenda memang menerima pesanan merek-merek speaker kelas dunia, atau world wide brand. Nama Fenda sudah terregister di 42 negara, dan mendapat pengakuan dunia, sehingga pangsa pasarnya terus berkembang di lebih dari 80 negara di dunia," jelas pria berkacamata ini kepada jurnalis Tribun Jogja yang mengikuti trip tersebut.
Sesuai Desain
Menurut Edy, perusahaan-perusahaan pemilik merek speaker non-Fenda, semisal JBL, membuat desain speaker versi perusahaan JBL, kemudian dikirim ke pihak Fenda. "Jadi, pesanan mereka dibikin total di pabrik Fenda sesuai desain yang diminta oleh pihak pemesan," tegasnya.
Senior Sales Manager F&D Fenda, Alvin-Zhoun, membenarkan pernyataan Edy. Bukan hanya melalui perkataan, tetapi juga tindakannya menunjukkan lebih banyak lagi produk merek terkenal, yang contoh produksinya dipajang di salah satu gedung di pabrik Fenda. Misalnya merek Huawei, Ambox, Genius, dan Ion Sound Splash.
Dengan datang ke sini seperti ini, kawan-kawan dealer Fenda dari sekitar 33 kota di Indonesia ini bisa menyaksikan sendiri secara langsung bagaimana kualitas produk Fenda. Bisa membuktikan bahwa Fenda bukan speaker abal-abal. Fenda diproduksi di pabrik sendiri, tidak OEM atau 'menjahitkan' ke pabrik orang lain. Bahkan Fenda membuat juga merek-merek lain yang bagus," ucap Edy.
Ia mengingatkan, di Indonesia beredar banyak speaker abal-abal. "Speaker-speaker itu dipesan ke pabrik-pabrik kecil di luar Indonesia, pabrik kelas home industry. Karena itulah produknya hanya asal bunyi, dan setelah tiga bulan digunakan suaranya bakal pudar alias nggak awet. Jika dibongkar, isinya banyak komponen bekas," tegas Edy.
Penegasan Edy diamini para peserta tur. "Yang jelas, Fenda tempat produksinya speaker-speaker kelas dunia. So, tidak perlu diragukan lagi soal kualitas suaranya. Dunia aja mengakuinya, kok. Fenda memang mantap," ucap seorang peserta tur dari Kota Yogyakarta.
Adapun selain peserta dari Kota Yogyakarta, trip ini diikuti pula oleh peserta dari Lampung, Jambi, Palembang, Pekanbaru, Padang, Medan, Aceh, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Berau, Manado, Palu, Makassar, Gorontalo, Lombok, Denpasar, Surabaya, Jombang, Kediri, Malang, Lasem, Semarang, Solo, Purwokerto, dan Magelang. Juga dari Bandung, Garut, Sukabumi, Cirebon, dan Jakarta. (*)
0 komentar:
Posting Komentar